Selasa, 28 Desember 2010
catatan akhir tahun.....
Tak terasa sebentar lagi kita tinggalkan tahun 2010 dan kita sambut tahun 2011. Merenungi apa yang telah terjadi dalam setahun ini.....apa yang telah dilakukan dan apa yang belum terlaksana...
Terkadang terfikir bahwa tidak semua yang direncanakan menjadi kenyataan karena kurangnya doa dan ikhtiar kita. Tidak semua akan terlaksana....yaaaa....kita harus selalu berfikir positip bahwa semua yang menjadi rencana dan kehendakNya adalah yang terbaik buat kita...
Allah tidak pernah menjanjikan langit kan selalu biru, bunga kan selalu mekar dan mentari kan selalu bersinar....tetapi DIA kan memberi pelagi di setiap badai, senyuman di setiap air mata, berkah di setiap cobaan dan jawaban di setiap doa dan permintaan.
Meminimalkan kesalahan di waktu lalu dan berusaha berbuat yang terbaik pada waktu mendatang. Kita tidak diciptakan untuk sempurna dan tidak diciptakan untuk bersalah....semua itu adalah takdir yang telah digariskan. Agar kita tahu bahwa kita tidak sendiri..agar kita tahu sesungguhnya Sang Khalik itu selalu terjaga....dan agar kita mngerti bahwa kesalahan dan kekhilafan adalah kekurangan.....Kekurangan yang patut untuk dipahami dan diperbaiki.
Tidak selamanya yang pahit itu menyakitkan dan tidak selamanya yang indah itu menyenangkan....Tak harus dilupakan dan tak harus diingat...kita hidup pada saat ini, kenyataan pada hari ini, kenangan ada pada kemarin dan harapan ada pada esok hari...Berharap tuk lebih bijaksana dalam bersikap, berfikir dan melangkah untuk mengambil keputusan penting dalam hidup ini.....
so.....jangan menyerah teman...life is beautiful....hidup ini bukanlah tujuan, melainkan suatu perjalanan....
whynug....28des10 16.35
Selasa, 14 Desember 2010
Renungan Uang.........
suatu renungan.......
...uang bisa mendatangkan teman, tetapi tidak bisa membeli "sahabat"......
...uang bisa membeli makanan, tetapi tidak untuk membeli "selera makan"......
...uang bisa membeli pelayanan, tetapi tidak untuk "kesetiaan"............
...uang bisa untuk membeli hari indah, tetapi tidak untuk "kebahagiaan"...
...uang bisa untuk membeli obat, tetapi tidak untuk "kesehatan"........
Senin, 13 Desember 2010
Petruk Dadi Ratu.......
Sebagai salah satu punakawan di mayapada, Petruk selalu "melayani" bendaranya yang merupakan Raja atau Ksatria. Menjadi seorang pengabdi, dan itulah tugas "agung" dan "mulia"nya. Dirinya hanya bisa tersenyum kecut dan melancarkan protes ringan ketika bendaranya menyimpang dan melakukan tindakan di luar nalar. Dan itulah peran Petruk walaupun kesaktiannya tidak bisa ditandingi oleh bendaranya.
Berbeda dengan Gareng yang cenderung meledak ledak ketika melihat ketimpangan ataupun Bagong yang cenderung cuek, seenaknya dan terkadang tanpa tata krama walaupun jujur, Petruk lebih realistis dalam menyikapi ketimpangan tersebut.
Singkat kata, karena sudah tidak tahan lagi, Petruk menjelma menjadi Raja dan bergelar Prabu Kanthong Bolong. Petruk menabrak semua tatanan yang telah menjadi "main stream" model kekuasaan di mayapada. Dia menjungkirbalikkan anggapan umum bahwa Penguasa bisa bertindak semaunya, bahwa Penguasa punya hak penuh untuk berlaku adil maupun tidak.
Karuan saja ulah Prabu Kanthong Bolong sangat meresahkan dewa di khayangan maupun raja di mayapada. Kawah candradimuka bergejolak sebagai tanda bahwa telah terjadi "ontran ontran" yang membahayakan kekuasaan absolut dari para dewa dan raja yang telah berkuasa sebelumnya. Persekutuanpun terbentuk untuk memberangus dan menghentikan suara sumbang yang mengganggu kenyamanan atas kemapanan yang sudah ada.
Hasilnya? semua gagal total....Bukannya Prabu Kanthong Bolong yang hancur, tetapi persekutuan dewa dan raja itu dibuatnya kalang kabut dan babak belur dengan kesaktian Prabu Kanthong Bolong.
Kejadian semakin semrawut, hingga akhirnya Semar Badranaya turun tangan. "ngger......anakku Petruk, cukup le....Jangan kau kira aku tidak mengenalimu"....."hentikan ngger!!! apa yang kau cari? apakah kau merasa hina dengan menjadi kawula alit? apakah kau merasa terhormat menjadi seorang raja?...sadarlah ngger....jadilah dirimu sendiri...."
Akhirnya Prabu Kanthong Bolong berubah menjadi Petruk lagi dan berlutut di hadapan semar....Dia sudah bertekad menjadi punakawan abadi dan cukup baginya memberi pelajaran terhadap kemapanan yang telah ada. Baginya kemuliaan tidak terletak pada status sosial saja, pengabdian yang tulus tanpa pamrih menjadi salah satu jalan baginya meraih kemuliaan itu sendiri......
...mingkar mingkuring angkara......
...akaranan karnan mardi siwi......
...sinawung resmining kidung.......
...sinuba sinukarta................
...mrih ketarta pakertining ngelmu luhung....
...tumraping tanah jawa............
...agama ageming aji............... (pupuh Pangkur)
why nug 01.10 wib......dari berbagai sumber....
Minggu, 12 Desember 2010
Irama Rasa
Imajinasiku terbang jauh tinggi tanpa bisa ku hentikan,
Mendaki gunung berkelok menuruni curamnya lembah dan tebing,
Merayapi awan yang biru kelabu jingga dan ungu,
melayang dari angan2 tanpa bisa ku kejar.
Ragaku masih terpaku disini menyelami hari sepi sendiri,
Melangkah tanpa arah yang pasti ke timur utara selatan barat,
Meringkuk mati dalam kamar sedingin hati,
Tidur di mata yang terus terbelalak pias tanpa bisa terpejamkan.
Hatiku menjelma kadang bagai peri menenangkan kadang bergejolak memerah,
Sangkar rasa membelenggunya untuk tetap diam,
Bibir tak lagi mampu menyuarakanya hanya kadang masih tersenyum saja,
Mata tak lagi merona sebagai tanda hati yang merana.
Jiwaku terus bergejolak berteriak walau tak ada lagi yang mendengarkannya,
Lagu kehidupan terus di dendangkan untuk menutupi luka hati,
Nyanyian entah rintihan tak nyatakan sukma
Irama jiwaku yang bergerak dalam belenggu semu.......
Langganan:
Postingan (Atom)