Sabtu, 06 November 2010
Lagu merapiku...............
Ketika semua meluruh, menghujam dan meratakan persemaian, kebun yang menghijau sawah yang menari dan bunga2 yang tersenyum.
Kenyataan alam yang sedang mengambil peran kehidupan dan kedamaian anak manusia ,
membahana bersuara lantang dan panjang.
Kesetiaan insan pada kefanaan dan nikmat surga nyata terus tergambar pada satu sisi lainya berdansa, bernyanyi, tertawa bahkan mabuk karena hina.
Kerinduan alam pada sang penjaga dibawanya dalam sujud kepasrahan dalam tangis bahagia menyambut kehijauan yang lebih abadi.
Kekosongan di mata-mata berharap belas kasih jelas terpilukan hati dengan warna alami tanah kembali berselimutkan rasa tak mengerti.
Kembalilah wahai sang penjaga bumi engkau betapa di nanti dengan tangan2 tengadah dan hati menjerit tak mampu menangis lagi melihat segala yang terperi.
Kemana kaki negeri ini akan bisa berlari atau sekedar berjalan menikmati siraman indahnya mentari pagi,bila tangisan2 jiwa yang tak terselami terus mengganggu mimpi kami.
Kembalilah wahai sang diam tenangkan hati yang bergejolak dengan kesejukan senyummu untuk alam ku yang tercuri.
Ketentraman menjadi rindu yang terus kami tunggu,berusaha mendalami inginnya raga alam terkasih dalam sujud kami berserah, kemana rasa kan terbawa kuat menjalani semua dalam sebuah kebersamaan.
kealpaan yang terus terbuat tanpa menyadari betapa sang pengawas terus melihat dan mencatat, baru terbangun ketika sang diam mulai bicara.
(untuk semua yang terjadi di negeri indah dengan bencana saat ini depok,awal november 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar