Memujamu, tak kan lekang oleh waktu, walau sedetik saja terasa hangat merasuk sukma.
Tapi sadarkah engkau betapa aku memujamu, mengharap hadirmu walau hanya senyum sekilas saja ataupun hanya lewat depan rumahku saja,aku bagai melanyang di lautan tak bertepi.
Tapi tahukah engkau betapa aku tersakiti sebenarnya, karena memujamu, mengharap segala yang tak pasti, tersembunyi, karena tak sepatah katapun keluar dari bibir indahmu.
Tapi kenapa aku rela seperti ini ,kenapa aku biarkan tersakiti,sadarkan aku bahwa ini menyiksa diri ....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar